Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Istilah Pakaian dalam Bahasa Sunda Cirebonan - Sumedang - Bandung

Buku Struktur Bahasa Sunda
Dialek Cirebon (terbitan 1985)

Jagadbuwana - Glosarium istilah pakaian ini terkait dengan artikel "Pakaian Tradisional Jawa Barat". Isitlah bahasa Sunda ini adalah berasal dari bahasa Sunda baru untuk membedakan dengan Kamus Sunda Buhun. Dalam artikel ini terdapat huruf-huruf yang merupakan singkatan; yaitu B untuk Bandung, S untuk Sumedang, dan C untuk Cirebon. Dalam artikel ini, Istilah belum lengkap. Untuk itu akan terus diupdate secara berkala. Semoga bermanfaat.

A

ageman: (B, S) yang dimiliki, dipakai secara pribadi.
ageung pare: (B, S) pohon padi yang sudah berisi.
akar bahar: (B, S, C) rumput laut berwarna hitam untuk gelang.
ambe: (B, S, C) gurita.
ample: (C) tempat  menggantungkan keris dari kulit, emas atau manik-manik.
angkin: (B, S) ikat pinggang dari kain.
angsana: (C) semacam pohon yang kulitnya untuk mencelup kain.
apok (B, S, C ) kain penutup dada wanita hingga pinggang/pinggul.
arit: (B, S, C) alat penyabit rumput, berbentuk bulan sabit.
 

B

badaya: (S) semacam tarian dalam upacara.
badingkut: (B, S) selimut yang terbuat dari kain perca.
badolang: (S) buah nangka kecil sebesar kepalan tangan.
bakiak: (B, S, C) alas kaki dari kayu.
barangbang semplok: (B, S) salah satu bentuk menggunakan ikat kepala.
barengkos nangka: (B) salah satu bentuk menggunakan ikat kepala.
bedahan tengah: (B, S) jas tutup dengan belahan di tengah.
bedahan sisi: (B, S) jas tutup dengan belahan di sisi.
bedohan: (B, S, C) yakni baju tutup atau jas tutup.
bedog: (B, S), golok.
bedong: (B, S, C) cara pemakaian kain batik untuk penutup tu­buh bayi.
bekong: (B) cangkir dari batok kelapa.
bendo: (B, S, C) penutup kepala sebagai perkembangan dari ben­tuk iket, yang telah dibakukan dengan  cara dijahit, dilem dan sebagainya.
benten: (B, S, C) ikat pinggang dari emas atau perak.
benting usus-usus: (C) ikat pinggang dari kain yang berbentuk kantung panjang. 

bengkung: (B, S, C) pengikat bagian pinggul wanita yang terbuat dari kain.
bobontengan: (B, S) kalung berbentuk biji mentimun.
bobotoh: (B, S) pemberi semangat (supporter).
bogel: (baduy) celana sebatas paha (di atas lutut).
bokor: (B, S, C) tempat  menyimpan uang, air dan sebagainya, yang terbuat dari emas atau kuningan.
bulan sapasi: (B, S) bulan sabit.
 

C

caruluk: (B, S) buah enau.
celana kodok: (B, S, C) celana terusan dari paha hingga pundak.
cengklak: (C) salah satu cara menggendong anak kecil.
cetok: (B, S, C) penutup kepala berbentuk limas dari anyaman bambu.
congkrang: (B, S) alat penyabit rumput yang bertangkai panjang.
cotom: (B, S, C) penutup kepala yang berbentuk bundar dan terbuat dari anyaman bambu.
cowak: (B, S) potongan yang berbentuk lengkung pada baju bagian belakang kaum pria, untuk  memudahkan penyimpanan keris.
 

D

dasamukan: (C) salah satu cara pemakaian ikat kepala yang menyerupai mahkota tokoh wayang Dasamuka.
dawegan: (B, S) kelapa muda.
dikebatkeun: (B, S) diselesaikan.
dingkul: (B, S) tempat membawa sesuatu dari anyaman bambu yang jarang, dengan bentuk permukaan  yang bundar (garis tengah ± 50 cm), alasnya berbentuk bujur sangkar (sisinya ±  40 em) dan tingginya kira-kira 30 em.
dudukuy: (B, S) penutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu atau daun pandan.
duhung: (B, S) keris.
duk liwet: (C) salah satu cara menggunakan ikat kepala
 

E

eik = oak,  semacam nama pohon yang bentuk daun dan buahnya dijadikan model hiasan baju kebesaran.
epek: (B, S) ikat pingang dari kain.
etem:  (B, S) ani-ani.
gangsal: (B, S, C) jumlah hitungan yang ganjil.
gambaran: (B, S) alas kaki.dari kayu.
gebog: (B, S, C) gedebog pisang.
geulang: (B,  S) gelang.

gober: (B, S) besar dan longgar.
gombrang: (B, S, C) besar dan longgar.
grinsing: ·(C) semacam motif batik Cirebon.
gembor:( C) celana Iebar dan besar.
 

H

hideungan: (B, S) busana pria yang baju maupun celananya berwarna hitam.
 

I

ider naga: (B, S) berkeliling membentuk lingkaran.
iket = 't:otopong: (B, S, C) ikat kepala dari kain batik atau palos.
 

J

jangkung: (B, S) tinggi.
jawara: (B, S) jagoan.
jarot asem: (C) hiasan sanggul yang berbentuk urat-urat buah asam.
 

K

kabaya: (B, S) kebaya.
kadal meteng: (B, S, C) kadal yang sedang bunting.
kampret: (B, S, C) baju laki-laki dengan kancing di depan.
kangkungan: (C) salah satu motif batik Cirebon.
karembong: (B, S,C) baju wanita (penutup dada hingga pinggang atau pinggul); disebut juga apok.
karembong: (B, S, C) selendang.
kebo modo/: (B, S) semacam bentuk pemakaian ikat kepala.
kekeongan: (B, S) semacam bentuk pemakain ikat kepala.
kendi: (B, S, C) tempat air dari tanah liat.
kumdung: (B, S, C) selendang yang digunakan sebagai penutup kepala.
kirwi: (B, S) cangkir dari bam bu.
kluwen: (C) salah satu motif batik Cirebon.
komprang: (B, S) celana dengan lubang kaki yang Iebar antara 25-30 cm.
kopeah: (B, S, C) pici.
kowi: (B) cangkir dari bam bu.
kraag: (B, S, C) kraag baju.
kutanagaran: (C) semacam bentuk pemakaian ikat kepala.
kutung: (B, S, C) pendek.
kusir: (B, S) sais.
 

L

lancar: (C) kain panjang batik.
lepe = wiron: (B, S, C) lipatan-lipatan pada kain panjang.
lodong: (B, S. C) tempat air dari bambu.
lohen:( B) semacam bentuk pemakain ikat kepala.
 

M

megan: (C) motif batik Cirebon.
murak tumpeng: (B, S, C) membelah tumpeng.  

N

nengah bitis: (B, S) tengah betis.
nyalin: (B, S) mengganti.
ngaila ibu: (B, S) menuai beberapa batang padi sebagai tanda awal panen.
ngawen: (B, S) meng-ngawen ; pimpinan upacara.
nginebkeun pare: (B, S) memasukkan padi ke lumbung.
 

O

oto: (B, S, C) semacam baju (penutup dada) anak-anak yang berbentuk trapesium.
 

P

pacul: (B, S, C) cangkul.
padarlngan: (B, S) tempat beras.
payung siem: (B, S) payung dari kertas (yang besar).
palten: (S) semacam bentuk pemakaian ikat kepala.
pamangkon: (B, S) penari utama wanita dalam upacara.
panday: (B, S) pandai besi.
pangradinan: (B, S) tempat sirih beserta isinya.
pangramaan: (S) laki-laki pimpinan upacara panen.
pangsi: (B, S, C) celana panjang berbentuk lebar dengan lebar
lubang celana antara 25 - 30 em, terbuat dari santung atau sutera.
parang: (B, S, C) semacam penyabit rumput yang melengkung pada ujungnya.
parang rusak: (B, S, C ) semacam bentuk lereng.
parekos nangka: (S) semacam bentuk pemakaian ikat kepala.
pasmen: (B, S, C) sulaman dari benang emas atau perak.
patandang: (B, S) peserta pertandingan.
patran: (C) semacam motif batik Cirebon.
patrem: (B, S, C) keris pendek.
peke: (C) cara menggendong anak
pe/enis: (B, S) giwang kecil berbentuk bundar.
pepelendungan: (B, S) balon-balonan.
peusing: (B, S) trenggiling.
piritan: (C) semacam bentuk penggunaan ikat kepala.
pokek: (B, S) celana sebatas paha ( di atas lutut).
polekat: (B, S, C) kain sarung berbentuk garis, vertikal, horizontal atau kotak-kotak.
pukong: (C) celana sebatas paha, di atas lutut.
puput puseur: (B, S) lepas tali pusar.
 

R

rante: (B, S) rantai.
rimpel: lipatan-lipatan.
rujak bebek: (B, S) semacam rujak yang ditumbuk.
 

S

saehu: (S) laki-laki pimpinan upacara.
sagalil aya: (B, S) serba ada.
salampak: (B, S) alas kaki dari kulit pembungkus bunga pinang
(kelopak).
salontreng: (B, S) baju kurung.
samak: (B, S) tikar.
samping: (, S) kain panjang atau kain poleng.
sampir: (C) baju bukaan tanpa kancing.
sangkeh- disangkeh: (B, S) digendong.
sangsur: (B, S) dinaikkan, untuk bagian perut sesudah melahirkan.
saroja: (B, S) semacam kue yang berbentuk bunga seroja.
sasadiaan: (B, S) persiapan.
sawit: (B, S) semacam bentuk menggunakan ikat kepala.
senting: (B, S, C) baju laki-laki dengan bagian yang lebih tinggi di bagian belakang berbentuk lengkungan, untuk memudah­kan penyimpanan keris.
sesepuh: (B, S, C) yang dituakan - tokoh masyarakat.
sinjang: (B, S, C) kain panjang atau poleng.
sinjang kebat: (B, S) kain panjang.
sisir sopa/: (S) sisir yang terbuat dari tanduk.
sontag- celana sontog: (B, S) celana sebatas lutut.
songsong: (B, S, C) payung kebesaran.
sarong: (C) baju kurung wanita.
suhun - disuhun: (B,S) membawa sesuatu yang ditaruh diatas. ke­pala.
sundung: (B, S) pikulan yang terbuat dari bambu untuk membawa rumput, kayu bakar dan sebagainya.
surawe: (B, S) pinggir kebaya bagian depan sepanjang 8 cm.
suweng: (B, S, C) giwang.
 

T

takwa: (B, S, C) semacam baju pria
tampekon: (B, S) tempat menyimpan sirih, pinang, kapur, daun saga, kapolaga, gambir, dan tembakau.
tantang angin: (B, S, C) makanan yang terbuat dari beras atau ketan, dibungkus dengan daun bambu dan berbentuk segi tiga.
tapi: (C) kain batik panjang.
tarawangsa: (S) alat gesek berkawat 2.
tarumpah: (B, S, C) alas kaki dari kulit
tektek: (B, S) sekapur sirih:.
toroktok: (B, S) penutup kepala yang besar, terbuat dari bilahan bambu.
tudung goong: (B, S) penutup kepala yang besar terbuat dari anyaman-bambu dan berbentuk gong.
 

U

udan /iris: (B, S, C) motif lereng kecil. 

V

voering (puring): (B, S, C) kain pelapis pada bagian dalam baju.
 

W

wadasan: (C) motif batik Cirebon.
wali puhun: (B) laki-laki pemimpin upacara.
wulung: (B, S, C) ikat kepala atau selendang yang berwarna putih atau abu-abu (tenunan)


Sumber: Jane Benny S, Cornellia, Dra., et all. 1987/1988. Pakaian Tradisional Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Baca Juga